Beranda | Artikel
Kabar Gembira untuk Orang yang Sabar - Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr #NasehatUlama
Kamis, 18 November 2021


Kabar Gembira untuk Orang yang Sabar – Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr #NasehatUlama

Semua orang yang mendapat musibah akan melihat akhir yang baik jika ia dapat bersabar. Semua yang terkena musibah. Oleh sebab itu, semua yang terkena musibah dihibur, yakni tidak dikatakan di sini hanya Nabi Yusuf ‘alaihissalam dihibur dengan firman-Nya, “Dan Kami wahyukan kepadanya, ‘Kamu akan menceritakan kepada mereka. Namun semua yang terkena musibah jika bersabar akan melihat kesudahan yang membahagiakan, dan akhir yang baik, baik itu di dunia atau di akhirat.

Oleh sebab itu, kita diperintahkan untuk memberi kabar gembira bagi orang-orang sabar. Kita diperintah untuk memberi kabar gembira, “Dan berilah kabar gembira bagi orang-orang sabar.” Oleh sebab itu, orang yang tertimpa musibah pada hartanya, kehilangan anaknya, kehilangan orang yang dicintai, seperti dalam firman Allah, “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, kekurangan jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah: 155) Allah berfirman: “Dan berikanlah berita gembira bagi orang-orang yang sabar.” Apakah Allah menentukan jenis kabar gembira itu atau tidak? Allah menyebutnya secara mutlak.

Dan kaidah dari para ulama berbunyi: Jika hal yang terkait dihapus maka menunjukkan keumuman. Dan ini Allah berfirman, “Dan berilah kabar gembira bagi orang-orang sabar.” Tidak menyebutkan dengan surga sebagai contoh. Tidak pula menentukan sebagai contoh dengan. ketenangan di dunia, kenikmatan di dunia, atau lainnya. Allah tidak menentukan. ketenangan di dunia, kenikmatan di dunia, atau lainnya. Allah tidak menentukan.Allah berfirman, “Dan berilah kabar gembira bagi orang-orang sabar.”

Jadi kabar gembira ini mencakup segala kebaikan di dunia dan di akhirat. Maka semua orang sabar -sebesar dan sesulit apapun musibahnya- tetap mendapatkan kabar gembira. Dan ini adalah hiburan baginya. Oleh sebab itu firman Allah, “Dan berilah kabar gembira bagi orang-orang sabar” disebut sebagai hiburan bagi setiap orang yang tertimpa musibah.

Salah seorang ulama memiliki kitab yang berjudul “Tasliyah al-Mushab” (Hiburan Bagi yang Mendapat Musibah) Ulama dari madzhab hambali memiliki kitab yang telah dicetak dengan judul Tasliyah al-Mushab. Inti dari kitab ini, firman-Nya “Dan berilah kabar gembira bagi orang-orang sabar.” Inilah inti dalam perkara ini. Inti dalam perkara ini. Oleh sebab itu hendaknya selalu diingat ketika terjadi musibah agar dapat menghiasi diri dengan kesabaran sehingga dapat meraih apa? Meraih kabar gembira itu! Namun -subhanallah- seandainya ia tidak menghiasi diri dengan kesabaran maka kerugiannya muncul dari mana saja? Dari dua “Shaub” dengan bahasa Emirat ini. yakni dari dua sisi.

Dari dua sisi; pertama dari sisi perkara yang menjadi musibahnya dan yang kedua, ia tidak mendapatkan kabar gembira. Tapi jika ia bersabar maka ia akan mendapatkan ganti karena kata ‘kabar gembira’ mengandung isyarat akan mendapat ganti. Dia akan mendapat ganti. Dan mendapat pahala; dan ini lebih agung. Pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yang disiapkan bagi orang-orang yang sabar; “Dan berilah kabar gembira bagi orang-orang sabar. yaitu orang-orang yang jika tertimpa musibah mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun”.

Merekalah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka …”dan merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 156 – 157) Umar bin Khattab pernah membaca ayat ini lalu berkata, “Inilah sebaik-baik dua tempat muatan dan sebaik-baik tambahan.” Karena unta jika diberi muatan akan dipasang tempat muatan, sebagai tempat muatan. Dan jika itu penuh maka ditambah di atas punuknya sebagai tambahan dari sebelumnya. “Inilah sebaik-baik dua tempat muatan dan sebaik-baik tambahan.” “Dan berilah kabar gembira bagi orang-orang sabar, yaitu orang-orang yang jika tertimpa musibah mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun”. Merekalah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka…”

Inilah dua tempat muatan itu. Dan tambahan atas itu: “Dan merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk.”

===============================================================================

وَكُلُّ مُصَابٍ كُلُّ مُصَابٍ

يُبْصِرُ بِالْعَاقِبَةِ الْحَمِيدَةِ إِنْ صَبَرَ

كُلُّ مُصَابٍ

وَلِهَذَا يُسَلَّى كُلُّ مُصَابٍ

يَعْنِي لَا يُقَالُ هُنَا يُوسُفُ عَلَيْهِ السَّلَامُ سُلِّيَ

بِـ وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِ لَتُنَبِّئَنَّهُمْ

كُلُّ مُصَابٍ إِنْ صَبَرَ يُبْصِرُ بِالْعَاقِبَةِ

الْحَمِيدَةِ

وَالْمَآلِ الطَّيِّبِ فِي دُنْيَاهُ أَوْ أُخْرَاهُ

وَلِهَذَا

أُمِرْنَا

أَنْ نُبَشِّرَ الصَّابِرِيْنَ

أُمِرْنَا أَنْ نُبَشِّرَ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

وَلِهَذَا يَعْنِي

الْإِنْسَانُ عِنْدَمَا يُصَابُ فِي مَالِهِ

فِي فَقْدِ وَلَدِهِ فَقْدِ مَحْبُوبٍ عَلَيْهِ

مِثْلُ مَا قَالَ اللهُ وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ

وَالأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

قَالَ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

وَحَدَّدَ نَوْعَ الْبِشَارَةِ وَإِلَّا أَطْلَقَهَا؟

أَطْلَقَ

وَالْقَاعِدَةُ عِنْدَ الْعُلَمَاءِ

أَنَّ الْمُتَعَلَّقَ إِذَا حُذِفَ يُفِيدُ الْعُمُومَ

الْآنَ قَالَ وَبَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ مَا قَالَ مَثَلًا بِالْجَنَّةِ

مَا قَالَ مَثَلًا بِـ

مَثَلًا رَاحَةً فِي الدُّنْيَا أَوْ نَعِيْمًا فِي الدُّنْيَا أَوْ مَا حَدَّدَ

قَالَ وَبَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ فَيَتَنَاوَلُ الْبِشَارَةَ بِكُلِّ خَيْرٍ

فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

فَكُلُّ صَابِرٍ عَلَى شِدَّتِهِ وَمُصَابِهِ لَهُ الْبِشَارَةُ

وَهَذِه تَسْلِيَةٌ لَهُ

وَلِهَذَا يُعَدُّ قَوْلُهُ تَعَالَى وَبَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ تَسْلِيَةٌ

لِجَمِيْعِ مَنْ أُصِيبَ بِمُصِيبَةٍ
وَأَحَدُ الْعُلَمَاءِ لَهُ كِتَابٌ اسْمُهُ تَسْلِيَةُ الْمُصَابِ

عُلَمَاءُ الْحَنَابِلَةِ مَطْبُوعٌ لَهُ كِتَابُ تَسْلِيَةُ الْمُصَابِ

عُمْدَتُهُ فِيْهِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ

هَذِهِ عُمْدَةٌ فِي الْبَابِ

عُمْدَةٌ فِي الْبَابِ وَلِهَذَا يَنْبَغِي أَنْ تَكُونَ حَاضِرَةً عِنْدَ الْمُصِيبَةِ

حَتَّى يَتَحَلَّى بِالصَّبْرِ فَيَفُوزُ بِمَاذَا؟ بِالْبِشَارَةِ

لَكِنْ سُبْحَانَ اللهِ لَوْ أَنَّهُ لَمْ يَتَحَلَّ بِالصَّبْرِ

تَكُونُ خَسَارَتُهُ مِنْ أَيْنَ؟

مِنْ صَوْبَيْنِ عَلَى الْإِمَارَاتِيَّةِ الْحِلْوَةِ هَذِهِ

مِنْ جِهَتَيْنِ

مِنْ جِهَتَيْنِ الْجِهَةُ الْأُولَى الشَّيْءُ الَّذِي خَسِرَهُ

وَالشَّيْءُ الثَّانِي فَقَدَ الْبِشَارَةَ

لَكِنْ إِنْ صَبَرَ فِيهِ عِوَضٌ

لِأَنَّ كَلِمَةَ بِشَارَةٍ فِيهَا الْعِوَضُ

فِيهَا الْعِوَضُ وَفِيهَا الثَّوَابُ وَهُوَ أَعْظَمُ

ثَوَابُ اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى الَّذِي أَعَدَّهُ لِلصَّابِرِيْنَ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ

وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ قَرَأَ الْآيَةَ وَقَالَ

نِعْمَ الْعِدْلَانِ وَنِعْمَتِ الْعِلَاوَةُ

لِأَنَّ الْبَعِيرَ إِذَا حُمِّلَ فِيهِ عِدْلَانِ

تُحَمَّلُ

فَإِذَا مُلِئَتْ وَزِيْدَ لَهُ أَيْضًا فَوْقَ سَنَامِهِ أَيْضًا عِلَاوَةً عَلَى ذَلِكَ

قَالَ نِعْمَ الْعِدْلَانِ وَنِعْمَتِ الْعِلَاوَةُ

وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ هَذَانِ عِدْلَانِ

وَعِلَاوَةً عَلَى ذَلِكَ أُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ


Artikel asli: https://nasehat.net/kabar-gembira-untuk-orang-yang-sabar-syaikh-abdurrazzaq-al-badr-nasehatulama/